Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kereta Maglev Terbaru Cina Mampu Meluncur 600 Km per Jam

image-gnews
Cina meluncurkan prototipe untuk kereta levitasi magnetik (maglev). Produsen mengatakan kereta akan mampu melaju dengan kecepatan 600 km / jam.[Courtesy of CRRC/CNN]
Cina meluncurkan prototipe untuk kereta levitasi magnetik (maglev). Produsen mengatakan kereta akan mampu melaju dengan kecepatan 600 km / jam.[Courtesy of CRRC/CNN]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina memamerkan prototipe kereta maglev atau magnetic levitation yang mampu menembus kecepatan 600 km/jam.

Pada Kamis kemarin, prototipe kereta maglev diuji di jalur timur Cina, Kota Qingdao.

Menurut laporan CNN, 25 Mei 2019, kereta maglev ini dikembangkan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC), perusahaan negara Cina dan salah satu pemasok terbesar peralatan perkeretapian. Rencananya, kereta ini akan diproduksi komersil pada 2021, seiring dengan uji coba ekstensif yang terus dilakukan.

Baca juga: Cina Mau Luncurkan Kereta Peluru Tanpa Masinis pada 2020

Mereka yang terlibat dengan proyek ini optimis kereta maglev akan mengubah lanskap perjalanan Cina, mengisi kesenjangan antara kereta api berkecepatan tinggi dan transportasi udara.

"Ambil Beijing ke Shanghai sebagai contoh, menghitung waktu persiapan untuk perjalanan, dibutuhkan sekitar 4,5 jam dengan pesawat, sekitar 5,5 jam dengan kereta api berkecepatan tinggi, dan (hanya akan) sekitar 3,5 jam dengan kereta maglev kecepatan tinggi yang baru," kata wakil kepala CRRC, Ding Sansan, kepala tim penelitian dan pengembangan kereta.

Kokpit masinis kereta maglev Cina. Cina meluncurkan prototipe untuk kereta levitasi magnetik (maglev). Produsen mengatakan kereta akan mampu melaju dengan kecepatan 600 km / jam.[Courtesy of CRRC/CNN]

Kecepatan jelajah sebuah pesawat adalah 800-900 km/jam, sementara kereta cepat konvensional di jalur Beijing-Shanghai memiliki kecepatan operasi maksimum 350 km/jam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Sydney Luncurkan Kereta Listrik Tanpa Pengemudi

Kereta maglev berbeda dengan kereta peluru konvensional. Maglev dirancang dengan menggunakan tolakan magnetik untuk melayang di atas tanah, yang mengurangi gesekan dan mendorong kereta.

Cina meluncurkan prototipe untuk kereta levitasi magnetik (maglev). Produsen mengatakan kereta akan mampu melaju dengan kecepatan 600 km / jam.[Courtesy of CRRC/CNN]

Setelah hampir tiga tahun penelitian teknis, Ding mengatakan tim telah mengembangkan badan kereta ringan dan kekuatan tinggi yang meletakkan dasar teknis untuk pengembangan lima set prototipe rekayasa maglev.

Baca juga: Jepang Uji Coba Kereta Peluru Tercepat di Dunia

CRRC Qingdao Sifang, anak perusahaan CRRC, saat ini sedang membangun pusat eksperimental dan pusat produksi uji coba maglev berkecepatan tinggi, yang diharapkan mulai beroperasi pada paruh kedua tahun ini.

Prototipe maglev CRRC Cina bukan satu-satunya kereta maglev yang dikembangkan saat ini. Perusahaan kereta Jepang, Japan Railway, berhasil menguji coba kereta maglev dengan rekor kecepatan maksimum 603 km/jam di jalur eksperimental Yamanashi pada 2015.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

15 jam lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media


Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

16 jam lalu

Pengolahan bijih nikel di smelter feronikel PT Antam Tbk di Kolaka, Sulawesi Tenggara. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.


Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

16 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Sebanyak 52 perjalanan kereta cepat dioperasikan setiap harinya dengan kapasitas 31.222 penumpang. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

Beroperasinya 48 perjalanan harian Whoosh didasarkan pada hasil evaluasi periode sebelumnya yang menunjukan kebutuhan penambahan perjalanan reguler.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

20 jam lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

23 jam lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. REUTERS
Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.